Tidak terasa tahun 2025 telah menapaki paruh kedua, namun kondisi ekonomi dan bisnis terlihat sedang tidak baik-baik saja baik di Indonesia maupun kancah global. Bagaimana tidak? Beberapa brand yang sempat bersinar kini harus menutup lembaran terakhirnya.
Kamu pasti pernah mendengar restoran unik yang sempat viral beberapa waktu lalu Karen’s Diner atau nama brand makanan kaleng fenomenal Del Monte. Sangat disayangkan brand terkenal seperti Karen’s Diner dan Del Monte harus bangkrut. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di balik layar perusahaan tersebut?
Yuk, ketahui alasan di balik tutupnya sejumlah brand di pertengahan tahun 2025, mulai dari Del Monte hingga Marhen. J Indonesia. Apakah kamu penasaran?
Berikut adalah kabar terbaru mengenai 5 merek yang harus mengakhiri perjalanannya di tahun 2025:
Ada kabar dari industri makanan cepat saji legendaris asal Amerika Serikat yaitu Del Monte yang harus mengajukan kondisi kepailitannya pada 1 Juli 2025 untuk mendapatkan perlindungan secara hukum.
Keputusan ini diambil lantaran tekanan keuangan perusahaan memang sudah tidak terelakkan dengan utang yang besar, belum lagi biaya produksi yang semakin membengkak. Di satu sisi, kondisi ini diperparah dengan mulainya pergeseran selera konsumen dari yang biasa mengonsumsi makanan kaleng menjadi memilih produk lebih sehat.
Kini, Del Monte tengah berjuang untuk restrukturisasi utang serta menyusun strategi pemulihan dalam jangka panjang. Tujuannya adalah tentu untuk melindungi aset serta menjaga kestabilan selama masa transisi.
Meski demikian, perusahaan makanan kaleng ini menegaskan bahwa kepailitan ini tidak mempengaruhi unit usaha yang ada di luar Amerika.
Kabar kurang menyenangkan juga datang dari bisnis maskapai yaitu Jetstar Asia yang memutuskan untuk menghentikan operasionalnya pada 31 Juli 2025.
Penutupan operasionalisasi maskapai yang dikenal terjangkau ini tentu bukan tanpa alasan. Lonjakan biaya layanan bandara, operasional penerbangan, dan pemasok menyulitkan perusahaan, ditambah kondisi persaingan industri penerbangan yang semakin agresif.
Walaupun begitu, pihak Jetstar Asia memaparkan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi. Perusahaan akan tetap menepati komitmennya untuk memberikan tanggung jawabnya pada karyawan yang terkena dampak PHK.
Meski bukan pernyataan kebangkrutan, media yang terkenal mengangkat isu teknologi dan startup ini memutuskan untuk menghentikan layanannya di Indonesia. Penutupan layanan versi berbahasa Indonesia dari Tech in Asia menjadi upaya efisiensi perusahaan untuk menghadapi tekanan ekonomi yang semakin pelik beberapa tahun terakhir.
Di sisi lain, pihak internal perusahaan telah menyimpulkan bahwa lini produk berbahasa Indonesia ini belum selaras dengan arah strategis perusahaan Tech in Asia pusat.
Willis Wee selaku CEO menyatakan bahwa penutupan ini bukan berarti mereka akan berhenti untuk meliput ekosistem teknologi di Indonesia.
Karen’s Diner sempat viral dengan konsep pelayanan restoran penuh sarkas. Namun, sayangnya bisnis ini harus tinggal kenangan. Kenaikan biaya operasional menjadi pemicu utama Karen’s Diner tutup.
Pihak manajemen menyebut bahwa secara finansial, kondisi saat ini membuat operasional jangka panjang tidak lagi layak dipertahankan. Meski sempat jadi tempat makan yang sensasional di media sosial, Karen’s Diner kini hanya tinggal cerita, bahkan di Indonesia restoran tersebut harus berhenti per November 2023.
Apakah kamu familiar dengan brand asal Korea Marhen. J?
Dengan desain tas yang stylish dan elegan, Marhen. J mengumumkan untuk menutup toko online maupun offline di Indonesia mulai 30 Juni 2025. Pengumuman ini disampaikan melalui akun media sosialnya.
Belum diketahui secara pasti alasan keputusan ini dan apakah akan ditutup secara permainan atau tidak. Saat ini, untuk para konsumen loyal Marhen.J, pilihan pembelian bisa dilakukan dengan memanfaatkan layanan jasa titip.
Demikian 5 kabar bisnis bangkrut hingga brand tutup yang menjadi tanda betapa sulitnya kondisi ekonomi akhir-akhir ini. Ada yang tertekan dengan utang, terbebani biaya operasional yang tinggi, atau sedang berupaya mengevaluasi rencana strategisnya. Meski terlihat bijaksana, keputusan ini tetaplah tidak mudah dilakukan oleh perusahaan, pelaku usaha, karyawan, ataupun bahkan bagi konsumen yang menerimanya.
Customized landing page features. Organize your top links, showcase your content, and track clicks—all from a single shareable link.